Selasa, 14 Desember 2010

Objek Wisata Cijeruk Indah


Menemukan Impian di Sancang (1)
Oleh Praga Utama
Langit pun menjadi gelap, angin membawa awan hujan yang tadinya bertengger jauh di perbukitan utara ke arah pantai di selatan. Elektron-elektron bertegangan tinggi telah merobek udara, guruh bergelegar kencang memecah kesunyian. Sementara angin yang semakin kencang telah menggolakkan samudera.
Itu tanda bagiku untuk segera pulang kalau tak mau terkurung di Sancang karena muara yang meluap akibat hujan, dan terpaksa pulang lewat jalan hutan yang beresiko memertemukanku dengan macan, entah asli atau jadi-jadian.
Sancang, sebuah pantai sepi di Garut Selatan yang telah menawan setengah hatiku. Hanya sehari aku ada di pantai itu, bahkan bisa dibilang, cuma setengah hari, dari pagi sampai siang. Tak seberapa luas juga wilayah yang aku jejaki, hanya sekitar 1,5 Km sepanjang garis pantainya. Leuweung (Hutan) Sancang yang dianggap keramat pun sama sekali tidak kujamah. Memang tak puas, dan keinginan untuk kembali sangatlah besar –untuk mengambil setengah hatiku yang tertawan di sana. Namun di dalam benak, aku sudah merasa cukup dengan kunjungan singkat itu. Kata ‘cukup’ yang sulit kalau harus kupaparkan batasannya.
Semua berawal dari kenekatan dan kekecewaan. Ajakan dua orang teman SMA, bernama Adam dan Norman yang mengantarku ke Sancang. Sebetulnya Sancang tak ada di dalam rencana. Hanya Santolo dan Rancabuaya (dua pantai lain di Selatan Garut) yang jadi tujuan perjalanan kami bertiga pada pertengahan November 2009 Silam. Disebut nekat karena waktu itu isi dompetku sangat tipis. Persiapan fisik dan mental pun kurang karena dua pekan sebelumnya aku baru saja pulang dari Ujung Genteng. Namun ajakan mereka sulit ditolak, karena firasat membisiki kalau ini kesempatan langka.
Setelah menghabiskan waktu selama sekitar 6 jam mengendarai sepeda motor dari Bandung sampai ke Santolo, yang ada hanya rasa lelah dan kekecewaan, karena ternyata Pantai Santolo tak seindah yang aku harapkan. Kotor, kumuh, dan membosankan, menurutku Santolo itu, Rancabuaya yang kukunjungi pada perjalanan pulang kelak kondisinya tak jauh berbeda. Maka timbulah gagasan untuk meneruskan perjalanan ke Sancang yang tak terbayang sebelumnya.
Kamis 19 November 2009, 06.30. Suara debur ombak Pantai Santolo yang terdengar dari balik bilik bambu penginapan membangunkanku. Kelelahan akibat berkendara sehari sebelumnya tidak lagi terasa. Di luar, matahari sudah berani bersinar tapi warna langit abu-abu pudar membosankan, overcast. Lautan masih bergolak, sisa badai semalam. Aku segera bersiap untuk menyongsong perjalanan singkat dari Santolo menuju Sancang. Peralatan fotografi dan barang-barang penting disatukan ke dalam tas kecil yang ringkas. Pagi itu jantungku berdebar-debar, mungkin karena tak mampu menahan arus semangat petualangan yang mengalir dalam darah, tapi bisa jadi itu hanya karena aku telat sarapan sarapan.
Ternyata, hanya perlu waktu 20 menit mengendarai motor untuk mencapai pintu masuk ke Pantai Sancang yang berjarak 3 Km dari Kota Kecamatan Pamengpeuk. Aku bersama dua kawanku tadi, serta empat orang warga asli sebagai pemandu perjalanan yang juga merupakan kenalan Norman, tiba di gerbang sebuah perkebunan kelapa yang jadi salah satu pintu masuk ke kawasan Sancang. “Pantai Wisata Cijeruk Indah” begitu tulisan yang tertera di papan kayu lapuk dengan cat merah yang sudah pudar dekat pintu masuk perkebunan kelapa itu.
Melihat kondisi pintu gerbangnya yang kumuh kuperkirakan pantai ini terlanjur layu sebelum berkembang sebagai objek wisata. Tidak heran, ternyata pantai Cijeruk yang diembel-embeli kata ‘Indah’, ketika kulihat 5 menit kemudian, tak punya daya tarik apapun selain kumpulan perahu tua, bangunan Tempat Pelelangan Ikan tak terpakai yang sudah hampir rubuh, dan sampah yang bertebaran.
Setelah berkendara menerobos kebun kelapa, kami berhenti di pinggir muara yang lebarnya hampir 15 meter dan berair kecoklatan. Pantai Sancang masih belum terlihat, karena di seberang muara yang tampak hanya sebuah delta kecil dengan semak belukar yang rimbun, serta kelebatan hutan Sancang. Ini artinya, kami bertujuh harus menyebrangi muara dan masuk hutan terlebih dahulu untuk tiba di Pantai Sancang. Dalam sepersekian detik, sempat terlintas imajinasi menyeramkan dari muara yang penuh buaya, atau belantara yang punya legenda mahsyur itu.
Pemandu kami memanggil tukang perahu untuk menyeberang. Mungkin lebih tepat disebut ‘getek’ daripada perahu. Karena alat untuk menyebrang itu adalah sebuah perahu fiber yang biasa dipakai nelayan, tapi dimodifikasi dengan penambahan dek kayu tanpa atap di bagian atasnya, sehingga motor pun bisa ikut diseberangkan.
Untuk menyeberang, bukannya menggunakan dayung, tapi sang operator ‘getek’ yang ramah itu menggunakan  tambang plastik yang terbentang membelah sungai. Serupa dengan ‘getek’ yang mudah ditemui di pemukiman kumuh di bantaran sungai-sungai berlimbah di kota besar.
Menyeberang menggunakan getek di atas muara yang cukup lebar jadi pengalaman pembuka yang lumayan mendebarkan. Selain menjaga keseimbangan tubuh sendiri, akupun harus memegangi motor. Meski arus sungai tidak terlalu deras, tapi aliran air cukup untuk mengombang-ambingkan perahu. Sekali menyebrang, perahu hanya bisa menampung dua buah motor dan empat orang penumpang.
Usai semua rombongan menyeberang muara dengan tarif Rp.1000 perkepala dan Rp.1500 per motor, kami segera memacu motor menembus kelebatan hutan. Sudah ada jalan setapak, dan jejak roda motor banyak terlihat. “Ini memang jalur yang lazim digunakan warga sini untuk mencapai Pantai Sancang,” kata si pemandu yang kubonceng.
Tumbuhan di hutan itu tak beda jauh dengan tumbuhan hutan tropis pada umumnya, seperti pohon-pohon berkayu keras, pakis, dan paku-pakuan. Sekitar 10 menit kemudian, jalan setapak habis dan motor segera menggelinding di atas pasir hitam. Di depan, lautan biru dengan ombaknya yang bergulungan dan tampak ganas terlihat jelas. “Selamat datang di Pantai Sancang,” aku memekik kegirangan di dalam hati.
Tapi ternyata, kami harus menghadapi satu muara sungai lagi untuk tiba di pemukiman nelayan Sancang. Muara yang ke dua ini ukurannya lebih kecil, dan setelah dicoba dijejak, ternyata dalamnya hanya sebetis orang dewasa. Tanpa ragu, kami melibas muara itu namun ternyata pasirnya sangat lembek, hampir saja aku terjatuh dari atas motor.
Pemukiman nelayan di Sancang hanya terdiri dari 3 buah rumah kayu semi permanen berukuran sedang tak jauh dari muara ke dua. Kukira, pemukiman ini didirikan para nelayan musiman untuk singgah sejenak di Sancang. Kami beramah-tamah sebentar dengan para nelayan dan menitipkan motor di sana. Petualangan pun dilanjutkan dengan berjalan kaki. Norman yang sudah siap dengan alat pancing seharga dua juta rupiahnya langsung mengira-ngira spot terbaik untuk memancing. Aku dan Adam memisahkan diri untuk menjelajahi pantai lebih jauh.
Sancang punya bentuk pantai yang unik. Terletak di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut, dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Tasikmalaya. Jaraknya 90 Km dari Kota Garut, dan 180 Km dari Bandung. Luas kawasan konservasi Sancang mencakup hutan dan pantainya mencapai lebih dari 2000 Ha. Yang membedakan Pantai Sancang dengan pantai lain di selatan Jawa Barat ialah adanya hamparan beting sejauh kurang lebih 30 meter dari bibir pantai memisahkan lautan lepas, jadi ombak dari Samudera Indonesia tidak sampai ke pantai waktu laut sedang surut.
Beting dengan air jernih dan dangkal, padang lamun yang subur, terumbu karang dan koral-koral gosong sepanjang garis pantai Sancang bak kolam ikan air laut raksasa yang sangat menawan. Menyesal, pada waktu ke sana, satupun dari kami tidak ada yang membawa kacamata renang untuk menyaksikan keindahan bawah laut sancang.
Sisa arus pasang terlihat jelas di pasir, mahluk laut yang terperangkap di karang berenang-renang di sela-sela karang dan rumput laut yang bergoyang tenang mengikuti aliran air. Mahluk-mahluk kecil ini mungkin sedang menunggu kedatangan arus pasang pada malam hari untuk kembali ke laut lepas.
Sebelum berkunjung ke sana, aku sudah melihat rupa pantai ini dari program google earth. Di google earth memang terlihat, bentuk Pantai Sancang agak berbeda dibanding pantai lain di pesisir selatan Jawa Barat. Ada dangkalan luas antara laut lepas dengan garis pantai. Sejak melihat citra satelit Sancang via google earth, aku sudah bisa membayangkan keindahan alamnya.
Dan hari itu aku benar-benar ada di sana, menjejakan kaki dan menyaksikan langsung keindahan pantai ini. Apa yang kubayangkan sebelumnya ternyata jauh berbeda, lebih indah aslinya. Ini seperti impian yang jadi nyata.
Pantai Sancang langsung berbatasan dengan hutan lebat yang teduh. Di sana-sini terdapat sulur-sulur akar dan batang pohon berukuran besar yang menjorok ke arah pantai. Bahkan ada akar pohon yang membentuk terowongan kecil, sungguh cantik. Pasir di pantainya putih namun berbutiran kasar, pecahan kulit mollusca dan sisa-sisa tumbuhan yang mati mudah ditemukan. Umang berbagai bentuk, kepiting berkulit putih, merah, transparan berukuran seujung jari sampai sekepalan tangan membuyar berlarian seiring jelajah langkah kaki kami di sana.
Sancang menawarkan petualangan yang dahsyat. Meski harus menyeberangi muara dan menyusur sedikit ke dalam hutan, akses untuk mencapai Sancang tidaklah sulit, banyak bus antarkota yang sampai ke Pamengpeuk. Dari Pamengpeuk ada bus mini atau angkot yang lewat ke ara Cibalong, atau bisa juga sewa ojek dengan harga sepuluh ribu sampai lima belas ribu rupiah. Hal yang penting untuk dilakukan kalau ingin ke sana, apalagi dengan tujuan berkemah, ialah melapor ke jagawana setempat yang terletak di Kecamatan Cibalong.
lanjutan catatan perjalanan ke Sancang dapat dibaca disini

Pantai Karang Paranje

Objek Wisata Pantai Karang Paranje
Pantai Karang Paranje memiliki temperatur antara 17-27 derajat celcius. Sinar matahari di pantai ini rata-rata terik dan mempunyai tiupan angin yang besar. Pantai ini mempunyai potensi wisata berupa keindahan alam pantai dengan terdapatnya gugusan karang di tepi pantai, sehingga pantai ini memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Di pantai ini juga dapat dinikmati suasana sore yang eksotis dari matahari terbenam (sunset) secara jelas.

Luas area pantai ini 9 ha dengan luas kawasan sebesar 12-13 ha. Dari keseluruhan luas tersebut belum ada area yang dibangun untuk fasilitas pariwisata, dan hanya digunakan sebagai pemukiman penduduk, dan yang sarna sekali belum digunakan untuk apapun sebesar 4 ha. Akan tetapi masyarakat setempat telah menyiapkan area tertentu yang akan dimanfaatkan untuk sektor Pariwisata. Masyarakat setempat sangat mendul

Di pantai ini hanya terdapat sebuah lapangan bola dan jembatan yang menghubungkan antara daratan dengan pesisir pantai Karang Paranje, serta sebuah danau alami yang sering digunakan masyarakat untuk menangkap ikan.Pantai ini memiliki konfigurasi lahan datar dengan kemiringan yang landai serta stabilitas tanah dan daya serap tanah yang baik. Jenis material tanah pesisir pantai berupa pasir halus berwarna putih dan gugusan batu karang yang membantang di daerah pesisir pantai. Perairan pantai berwarna biru, dengan bau air dan temperatur yang normal, serta kemiringan dasar Jaut yang sedang. Pantai ini termasuk kedalam kategori pantai yang stabil karena tingkat abrasi yang kedl dan memiJiki tinggi gelombang rata-rata sebesar 1-2 m.
Rumput laut merupakan flora laut yang dominan, sedangkan fauna laut yang dominan adalah ikan kecil, kerang dan siput. Salah satu keindahan pantai Karang Paranje adalah pasir yang berwarna putih bersih dengan panjang tepi pantai lebih dari 2.000 meter dan lebar 100-200 meter. Untuk daerah tepi pantai flora dominannya adalah pandan bidur yang daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat anyaman.
Kualitas dan kebersihan lingkungan pantai tergolong baik, karena pantai ini memang belum tersentuh pembangunan sarna sekali. Secara umum di pantai ini tidak ditemukan berbagai bentuk pencemaran (air, udara, dan tanah), serta tidak terdapat vandalisme dan pencemaran sampah. Dan juga pantai ini memiliki visabilitis bebas, dan tingkat kebisingan yang rendah. 
      
Sumber air bersih hanya terdapat di lingkungan pemukiman penduduk yang bersumber dari sumur-sumur penduduk, dan jarak sumber air ke area pantai sejauh 300 m. Untuk instalasi listrik hanya terdapat di pemukiman penduduk, sedangkan di area pantai belum terdapat instalasi listrik, sistem komunikasi, sistem pembuangan limbah. Kegiatan wisata yang bisa dilakukan di pantai ini adalah menikmati pemandangan pantai (sightseeing), memancing, fotografi, bermain di pantai, berjalan-jalan, dan melihat matahari tenggelam (sunset). Aktivitas yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain berperahu, berjemur, spooning nook, dan olah raga air. .
Karena Pantai Karang Paranje belum begitu dikenal, maka untuk sementara ini mayoritas pengunjung yang datang ke pantai ini hanya berasal dari Garut. Aspek legal dan kebijakan objek wisata ini masih dalam proses pengaturan Pemda Kabupaten Garut, sedangkan pengelolaannya oleh Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) dan status kepemilikannya dimiliki oleh masyarakat local. 

Pantai Karang Paranje yang tenang, indah dan damai ini ternyata memiliki kaitan erat dengan sebuah centa masyarakat lokal yang menjelaskan asal usul nama pantai ini. Konon kabamya pantai ini dijadikan tempat persembunyian seorang Putri. Pada zaman dahulu kala hid up seorang putri raja yang cantik jelita dan sangat menyukai sabung ayam (adu ayam). Kemudian ayah Sang Putri ingin mencarikan jodoh untuk anaknya, dan untuk memilih para calon pendamping Sang Putri maka diadakanlah sayembara memperebutkan Sang Putri. Apabila ada para peserta kesatria tersebut ada yang berhasil mengalahkan seluruh lawan-lawannya, maka kesatria tersebut akan dinikahkan dengan Sang Putn. Singkat cerita, temyata sayembara tersebut dimenangkan oleh seorang kesatria yang buruk rupa sehingga Sang Putri tidak mau dipersunting oleh kesatria buruk rupa tersebut, dan kemudian Sang Putri lalu melangkah ke sebuah pantai yang berbatu dan bersembunyi di balik karang-karang yang berada di tepi pantai tersebut dengan membawa ayam aduan kesayangannya. Karena melihat anaknya tidak ada di tempat, Sang Raja kemudian mengirim pasukan untuk mencari anaknya tersebut. Setelah berhari-hari mencari, Sang Putri tetap tidak ditemukan.
Kemudian salah seorang pembantu raja mencarinya di daerah pantai. Ketika sedang melakukan pencarian di pagi hari, ia mendengar suara ayam jantan berkokok dari balik gugusan batu. Kemudian ia rnenghampiri suara ayam tersebut, setelah tiba di tempat asal sumber suara, para pembantu raja tersebut menemukan Sang Putri. Rupanya ayam jantan yang berkokok tersebut adalah ayam aduan kesayangan milik putri tersebut. Oleh karena itu pantai ini diberi nama Karang Paranje, kata karang diberikan karena di pantai tersebut terdapat gugusan karang di pesisir pantainya. Sedangkan kata paranje diberikan karena kata paranje mempunyai arti kurungan ayam (tempat ayam) yang dihubungkan oleh kokokan ayam jantan milik Sang Putri. Demikian asal mula pantai tersabut diberi nama Karang Paranje yang dihubungkan dengan cerita rakyat setempat.
Sarana yang terdapat di area pantai hanya sebuah tempat parkir dengan kondisi yang kurang baik, dan permukaan berupa tanah dengan vegetasi peneduh yang kurang memadai. Sarana penunjang dari pantai tersebut berasal dari fasilitas umum terdekat berupa masjid dan musholla, fasilitas kesehatan dan fasilitas keamanan, yang seluruhnya terdapat di perrukiman penduduk 
Fasilitas akomodasi belum terdapat di kawasan pantal Inl. tetapi apabila pengunjung ingin bermalam dapat menggunakan fasilitas akomodasi terdekat yang terletak di Kecamatan Pameungpeuk. demikian juga dengan rumah makan, yang bejarak 6 km. 
  
Untuk mencapai pantai Karang Paranje alat transportasi yang tersedia adalah kendaraan umum yang melewati kawasan tersebut yaitu bus dengan tarif Rp. 12.000/orang, ojeg dengan tarif Rp. 25.000 /orang, dan angkutan kota tarif Rp. 5.000-6.000 /orang. Waktu operasi transportasi menuju kawasan ini dari jam 5 pagi hingga jam 5 sore. Aksesibilitas yang terdapat di kawasan ini berupa jalan raya dengan kelas jalan kecamatan selebar 3 m yang menghubungkan Kecamatan Parneungpeuk dengan perkebunan Mira-mare, dan jalan akses dengan lebar 2 m yang memiliki kualitas jalan yang cukup, serta jalan setapak selebar 0,5-1 m dengan kualitas cukup.Dari segi keamanan sepanjang jalan, jalan menuju pantai ini dikategorikan baik.

Latihan Pengibaran Bendera di SDN. Karyamukti 2 Kec. Cibalong Kab. Garut


Latihan Pasukan Pengibar Bendera di SDN. Karyamukti 2 
Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut
Dikutip dari : Posted by emirmonti under: Uncategorized.
Pada Posting blog kami yang berjudul Kegiatan Belajar Mengajar SD Karyamukti, kami menuliskan bahwa kami mengajarkan bagaimana melakukan pengibaran bendera yang baik, kami juga mengajarkan dasar – dasar melakukan gerak jalan dan baris berbaris.
Kegiatan dilakukan di SDN Karyamukti II pada hari sabtu tanggal 24 juli 2010. Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 ini dimulai dengan pemberian gerakan – gerakan dasar yang dimana mereka sudah mengetahuinya namun tidak melakukannya dengan baik. Kami mengajarkan bagaimanakah gerakan awal dalam menjadi pasukan pengibaran bendera, mulai dari meluruskan tangan, melakukan dua kali jalan di tempat sampai langkah tegap maju, dan juga melakukan haluan kanan.
Beberapa tips diberikan kepada siswa siswi SDN Karyamukti II bagaimana melakukan pemasangan dan penarikan tali bendera, jangan sampai terlalu cepat maupun terlalu lambat.
Pada dasarnya mereka sangat tertarik dalam mendengarkan penjelasan dari kami. Mereka dengan semangat melakukan gerakan – gerakan yang kami ajarkan. Pelatihan ini ditujukan agar siswa siswi SDN Karyamukti II dapat melakukan kegiatan pengibaran bendera dengan baik dan benar. Kurangnya staf pengajar tentang pengibaran bendera mengakibatkan siswa siswi SDN Karyamukti II menjadi kurang paham tentang gerakan – gerakan dasar dalam pengibaran bendera.
Berikut ialah dokumentasi kegiatan pelatihan pengibaran bendera di SDN Karyamukti II :

Fropil Desa Karyamukti Kec. Cibalong Kab. Garut


Fropil Desa Karyamukti Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut
Wilayah Desa Karyamukti sangat strategis karena terletak di ibu kota Kecamatan Cibalong. Batas-batas Desa Karyamukti. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Mekarmukti, Sebelah timur berbatasan dengan Perkebunan Miramare Desa Sancang, sebelah selatan berbatasan langsung dengan lautan Samudera Indonesia/Hindia, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Karyasari.
Disamping itu faktor penunjang sangat mendukung karena berdekatan dengan Dinas instansi lainnya, depan kantor ada Kantor Kecamatan Cibalong, samping kanan BPR Cibalong, samping kiri Masjid Agung Baitul Makmur, Dinas Pendidikan dan sekolah SDN. Karyamukti 1 dan 2, juga ada SMAN 27 Garut. Maka dengan itu kami sebagai warga Desa Karyamukti tahu persis tentang keadaan disa ini.
Kutipan Artikel KKN Mahasiswa UNPAD 2009 : Di Desa Karyamukti terdapat sebuah tempat pemancingan untuk umum. Tempat pemancingan ini dimiliki oleh Bapak Qomar, orang tua dari ketua salah satu unit usaha simpan pinjam Desa Karyamukti (buka : Pembinaan Akuntansi Unit Usaha Simpan Pinjam Desa Karyamukti).
Pada tanggal 25 juli 2010 kami diberikan kesempatan untuk berkunjung melihat – lihat tempat pemancingan ini. Tempat pemancingan ini berada di dusun Sukamahi, hanya dengan berjalan kaki selama 10 menit dari Kantor Kepala Desa Karyamukti. Area pemancingan ini cukup luas, dan tersedia dua kolam ikan untuk memancing. Dengan beberapa ranting pohon yang ada di dasar kolam membuat kolam pemancingan ini begitu menarik. Airnya berwarna hijau karena lumut dari tumbuhan di sekitarnya. Ikan yang tersedia pun benyak macamnya sehingga bagi anda yang hendak mengunjungi kolam pemancingan ini tak perlu takut untuk bingung, bila tak ada jenis ikan kesukaan anda.
Dibelakang rumah pemilik kolam pemancingan ini terapat banyak pohon kelapa, sehingga bila anda tertarik untuk mencoba kelapa muda dari Desa Karyamukti, silahkan berkunjung ke tempat pemancingan ini. Hanya denagn meminta kelapa muda, maka warga sekitar akan memanjat pohon kelapa tersebut dan membukakannya untuk anda.
Pak Dayat selaku ketua Kelompok Tani “Sinar Asih” hendak mengucapkan terima kasih atas pembinaan akuntansi yang kami berikan, maka beliau mengundang kami untuk berkunjung ke kolam pemancingan ini dan disuguhi ikan bakar dan ayam bakar.

Peta Leuweung Sancang

Peta Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut

Peta Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut

Hutan Sancang Garut Jadi Situs

Hutan Sancang Garut Jadi Situs
Dikutip dari : Asep (Garut),Radar Online
Karena dianggap memiliki keanekaragaman hayati, hutan Sancang di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan diusulkan menjadi situs warisan dunia. Sebagai mana di ketahui keanekaragaman hayati tersebut berada di hutan Sancang yang merupakan plasmanuftah yang sudah langka . 

Untuk membatasi cagar alam hutan Sancang seluas 2.157,58 hektare serta cagar alam lautnya seluas 1.150 hektare, yang berbatasan dengan kawasan Perkebunan Karet di Mira Mare sekitar 4.000 hektare, serta dengan tanah milik masyarakat, sekurangnya terdapat tapal batas sejauh 40 km. 

Terkait hal itu Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Garut, Ir H. Eddy Muharam, M.Si seperti dikutip Garut News dua hari lalu mengatakan, usulan hutan sancang dijadikan situs masih perlu dilakukan rehabilitasi ekologisnya, akibat kegiatan perambahan hutan selama ini. 

“Proses rehabilitasi secara alami dipastikan tidak menelan dana sepersen pun meski memerlukan waktu lama, justru besarnya biaya yang diperlukan untuk memenuhi akomodasi kegiatan penjagaan serta pengawasannya,” ujar Edy.

Sementara Kasie BKSDA , Ir Teguh Setiawan mengatakan, kemungkinan hutan Sancang bisa diusulkan sebagai situs warisan dunia, merupakan kewenangan pusat, dengan sejumlah kriteria yang belum sepenuhnya kita pahami bersama, populasi bantengnya pun yang tersisa masih misteri.

“Untuk dijadikan situs hutan sancang urusan kewenagan pusat tentu dengan berbagai criteria dan syarat-syarat yang perlu di penuhi,” tandas Teguh . ( Asgun)

Peta Gempa

Guru Menulis (Kompas)

Dengan terbiasa menulis artikel, kualitas guru semakin terasah. Murid pun akhirnya diuntungkan dengan kualitas pengajarnya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyudin Zarkasyi dalam seminar ”Guru Menulis di Media Massa” di Aula Dinas Pendidikan Jabar, Kamis (9/12/2010).
Wahyudin mengatakan, peningkatan kualitas guru tak hanya tergantung pada pendidikan formal. Pengetahuan tentang kehidupan sehari-hari menjadi tambahan bagi guru di kelas.
”Meski penulisan artikel di media massa menjadi salah satu syarat kenaikan tingkat bagi pegawai negeri, saya mengimbau mereka selalu menulis untuk meningkatkan kualitas pribadi, siswa, dan masyarakat,” katanya.
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Sahat Sahala Tua Saragih mengatakan, guru harus memiliki minat dan kemauan besar untuk menjadi pendidik masyarakat. Dengan menulis artikel, guru turut melaksanakan tiga fungsi media massa, yakni sebagai pendidik, pemberi informasi, dan pelaku kontrol sosial.
Selain niat dan kemauan, guru harus memiliki referensi dan pengetahuan untuk menunjang kualitas tulisan. Menurut Saragih, hal ini untuk memperkaya tulisan dan mempertanggungjawabkan karyanya.
Kepala Biro Kompas Jabar Dedi Muhtadi mengatakan, artikel adalah pergulatan pemikiran seseorang atas apa yang berkembang di masyarakat. Isinya berupa pendapat, gagasan, pemikiran, dan fakta. Oleh karena itu, untuk mendukung penulisan suatu artikel, Dedi meminta masyarakat peka terhadap permasalahan di sekitarnya.
”Seperti seseorang yang menaiki sepeda, dalam penulisan artikel dibutuhkan banyak latihan agar menghasilkan tulisan yang menarik,” kata Dedi.
Salah seorang peserta, Faujia Munzillah (20), mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, yakin, menulis artikel bisa membantunya bila suatu saat mengajar. Ia bisa dengan leluasa menggabungkan fenomena di masyarakat dengan mata pelajaran yang ia ampu.
Sebaliknya, ia juga bisa memaparkan sisi positif bahan pelajaran kepada pembaca media massa. Hal yang sama dikatakan peserta lain, Sentosa Sembiring (53). Pengalamannya menulis di beberapa media massa sangat mendukung tugas pengajarannya. Ia bisa mudah memaparkan bahan pelajarannya dengan mengambil contoh di masyarakat.
”Namun, harus diakui, meski sudah pernah menulis di media massa, proses belajar tak boleh berhenti. Selera media massa dan masyarakat selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman,” kata dosen Fakultas Hukum Universitas Parahyangan tersebut. (CHE)

Senin, 13 Desember 2010

PERSONIL SDN. KARYAMUKTI 2 UPTD. PENDIDIKAN KEC. CIBALONG KAB. GARUT TAHUN 2010-2011

DATA TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
No. Urut Nama                                         Tempat / Tanggal                                                   Lahir NIP / NUPTK Golongan Ruang Masa Kerja             Golongan Masa Kerja             Keseluruhan Agama Jenis Kelamin Status Pernikahan Status Kepegawaian Kualifikasi                                    Pendidikan Jurusan Mata Pelajaran Yang diajarkan TMT Mengajar di kelas Jumlah Jam Mengajar / Minggu Tanggal dan No. Besluit Terakhir Pejabat Penandatangan SK Serifikasi (tahun) K E T
Kualifikasi  Thn
1 ROHILAH, S.Pd.SD Garut,   19620829 198204 2 003 IV/a 22 th 00 bl 28 th 08 bl Islam P K PNS S.1 2009 PGSD Umum 01-01-1982 III/B 30 06-07-2010 Kepala BKD 2010  
 
29-08-1962 6243 7406 4230 0023                     Guru Kls       821/Kep.070-BKD/2010      
2 ASEP SAEPUDIN Tasikmalaya,  19610611 198410 1 002 IV/a 18 th 10 bl 26 th 04 bl Islam L K PNS D.II 1996 PGSD Bidang 01-10-1984 I-VI 24 05-04-2010 Bupati Garut    
 
11-06-1961 3943 7396 4220 0012                     Penjas       822.4/2219-Disdik      
3 WATI NENAWATI,S.Pd.SD Garut, 19621015 198410 2 002 IV/a 15 th 10 bl 22 th 01 bl Islam P K PNS S.1 2010 PGSD Umum 01-10-1984 I 29 19-09-2007 Bupati Garut 2010  
    15-10-1962 4347 7406 4330 0013                     Guru Kls       822.4/SP-3199 DISDIK      
4 ADANG SUKMAYADI,S.Pd.I Bandung,  19690415 199307 1 001  IV/a 14 th 00 bl 20 th 04 bl Islam L K PNS S.1 2009 Tarbiah Bidang 01-07-1993 I-VI 24 15-08-2008 Bupati Garut    
 
15-04-1969 2748 7476 4920 0032                     PAI       823.4/Kep.742-B/2008      
5 ADE SUPARDI, S.Pd.SD Garut 197002031998031002 III/d 10 th-08 bl 12 th-11 bl Islam L K PNS S.1 2008 PGSD Umum 01-03-1998 IV 36 05-04-2010 Bupati Garut    
    03-02-1970 4535 7486 5120 0020                     Guru Kls       823.3/KEP.11-BKD/IV/2010      
6 BUNYAMIN,S.Pd.SD Garut,  19720415 200501 1 009 III/a 02 th 03 bl 08 th 011 bl Islam P K PNS S.1 2008 PGSD Umum 01-01-2005 VI 36 01-04-2009 Bupati Garut    
    15-07-1972 3747 7506 5220 0042                     Guru Kls       823.3/KEP.8-BKD/IV/2009      
7 SUKIRMAN Garut,  19630807 198204 1 001 II/c 20 th 09 bl 28 th 08 bl Islam P K PNS SMP 2000   Penjaga 01-01-1982     05-04-2010 Bupati Garut    
    07-08-1963                               823./KEP.032-BKD/X/2007      
8 ENOK RUHIBAH Ciamis,  19680403 200701 2 014 II/b 06 th 10 bl 07 th 11 bl Islam P K PNS D.II 2008 PGSD Umum 01-01-2007 III/A 30 05-04-2010 Bupati Garut    
 
03-04-1968 2735 7466 4930 0042                     Guru Kls       823.2/KEP.17-BKD/IV/2010      
9 YANTI PARIDA Garut,  991012009   08 th 11 bl 08 th 11 bl Islam P K GTT SMEA 1996   Umum 01-01-2005 II 29 01-1-2010 Kepala Sekolah    
 
06-05-1977 5838 7556 5830 0002                     Guru Kls       421.2/02-SD/2010      
10 PERI RIANTO,S.Pd.I Garut,  991012012   00 th 05 bl 00 th 05 bl Islam P K GTT S.I 2004 Tarbiah Umum 01-07-2010 VI 36 01--07-2010 Kepala Sekolah    
    18-03-1979                       Guru Kls       421.2/113-SD/2010      
                                           



































Cibalong, 30 Nopember  2010
Kepala UPTD Pendidikan Kec. Cibalong

Pengawas, Kepala Sekolah
























































































DADANG SUPYANA, S.Pd.MM

DUDUNG ZULKARNAEN, S.Pd.MM ROHILAH, S.Pd.SD
NIP. 19590407 197912 1 003

NIP.19521101 197402 1 003 NIP.19620829 198204 2 003

Sabtu, 11 Desember 2010

Latihan Soal PKn Kelas V Semester 1

Latihan UAS Kelas V Semester I
Nama   : .....................................
A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
     1.   Kata pepatah, "Bersatu kita teguh bercerai kita runyuh. Agar Indonesia tetap tegus, kita harus selalu
           ....
     2.   Terdiri atas banyak ... tidak membuat Indonesia sulit untuk bersatu.
     3.   Agar persatuan Indonesia tetap terjaga, setiap perbedaan harus kita ....
     4.   Salah satu arti penting menjaga keutuhan Indonesia adalah ....
     5.   Agar keakayaan alam Indonesia dapat diwariskan kepada anak cucu kita nanti, alam Indonesia harus
           ....
      6.  Salah satu isi dari Sumpah Pemuda adalah menjujung tinggi bahasa persatuan. Yang dimaksud bahasa 
           persatuan adalah ....
      7.  Peraturan dan Undang-undang kita butuhkan agar kehidupan berbangsa dan bernegara ....
      8.  Yang termasuk jenis Peraturan Perundang-undangan tingkat pusat adalah ....
      9.  Peraturan Perundang-undangan yang berlaku secara menyeluruh di Indonesia antara lain ....
     10. Peraturan daerah propinsi DKI nomor 2 tahun 2005 tentang larangan merokok di tempat umum
           adalah contoh dari peraturan perundang-undangan tingkat ....
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
     1.   Sebutkan pulau-pulau besar di Indonesia !
     2.   Mengapa pulau kecilpun yang kita miliki harus tetap dijaga ?
     3.   Sebutkan manfaat menjaga keutuhan Indonesia !
     4.   Mengapa saling menghargai perbedaan menjadi salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia?
     5.   Sumpah Pemuda dianggap sebagai salah satu peristiwa yang menyatukan Indonesia. Sebutkan isinya !
     6.   Apa saja kekayaan yang dimiliki Indonesia. Uraikan secara singkat !
     7.   Sebutkan contoh sederhana cara menjaga keutuhan Indonesia !
     8.   Mengapa undang-undang memiliki kekuatan yang mengikat !Jelaskan !
     9.   Menurut wilayah berlakunya, ada berapa jenis peraturan perundang-undangan ? Sebutkan !
    10.  Sebutkan beberapa contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat yang kamu ketahui !